Punya Puluhan Judul Penelitian, Kelas Riset MTsN Kota Batu Tanamkan Sikap Kritis Sejak Dini

MASANEBA – MTsN Kota Batu telah eksis sejak lama dalam bidang penelitian, bahkan tak sedikit riset siswa yang lolos jenjang nasional. Selain membentuk kelas unggulan riset, MTsN Kota Batu juga menjadikan riset sebagai mata pelajaran khusus bagi semua jenjang sejak 2021 lalu. Tak heran, jika siswa Masaneba tak pernah absen mengikuti berbagai ajang perlombaan riset, baik tingkat kota maupun nasional.

Koordinator Tim Riset MTsN Kota Batu, Dyah Ambarumi, M.Pd mengungkapkan, kelas riset awalnya berdiri sebagai kegiatan ekstrakurikuler pada 2006 silam. Setiap tahun, peserta ekskul riset kerap mengikuti berbagai ajang kompetisi riset dan banyak membawa pulang juara. Seiring dengan visi sekolah sebagai madrasah riset, akhirnya kelas riset pun dihadirkan untuk mendukung minat dan bakat siswa dalam penelitian.

“Setelah adanya kelas riset, madrasah pun menerapkan program khusus dengan menjadikan riset sebagai mata pelajaran bagi seluruh kelas, sehingga siswa di luar kelas riset pun bisa membuat sejumlah penelitian,” ungkap Dyah. “Tidak mudah mengarahkan siswa berpikir kritis, sehingga guru perlu membangun pondasi sikap ilmiah terlebih dulu.”

Sementara untuk proses pembelajarannya kelas riset, siswa kelas VII dapat menyelesaikan penelitian kualitatif, sedangkan kelas VIII penelitian kuantitatif. Dalam pelajaran riset, siswa dikenalkan dengan berbagai sikap ilmiah terlebih dulu, terutama etika penelitian. “Etika penelitian harus diedukasi, seperti menghargai karya orang lain dan menghindari plagiasi, kemudian guru perlu sabar dan telaten dalam mendampingi siswa untuk mendapatkan ide penelitian,” tutur Guru IPS itu.

Selain itu, Wali Kelas VII G, Habibatus Sa'diyah, S.Pd, mengaku tak mudah dalam mendampingi siswa menemukan ide penelitian. Pasalnya, mereka kerap kesulitan mengembangkan judul penelitiannya. “Pada dasarnya, siswa memiliki minat dan antusiasme yang tinggi dalam meneliti sesuatu, tetapi mereka kerap kesulitan mengembangkan penelitiannya, sehingga kerap berganti judul,” beber Habibah.

Untuk mempermudah siswa memahami langkah dan prosedur penelitian, tim riset menerapkan matrix tabel. Tabel tersebut berisi analisis penelitian terdahulu yang dapat menjadi panduan riset siswa berikutnya. “Kami pun memotivasi siswa dengan menayangkan video penelitian yang menang, serta memberikan pemahaman pada mereka bahwa hal-hal di lingkungan sekitar pun dapat diangkat menjadi topik penelitian,” pungkasnya. (hms/dit)