Sosialisasi Anti Bullying Unisma: Sekolah Perlu Ciptakan Lingkungan Positif

Gambar : Kepala MTsN Kota Batu, Buasim, S.Pd, M.Pd (tengah) membuka kegiatan sosialisasi anti bullying di Aula
MASANEBA – Kasus bullying cukup marak ditemukan akhir-akhir ini, terutama bagi kalangan remaja. Peran orang tua dan guru cukup penting untuk mencegah bullying agar tidak mengarah pada tindakan kriminal nantinya. Untuk itu, mahasiswa PPLK Fakultas Agama Islam Unisma menggelar sosialisasi anti bullying di MTsN Kota Batu pada Senin kemarin, (04/08).
Kepala MTsN Kota Batu, Buasim, S.Pd, M.Pd, berkesempatan membuka kegiatan Sosialisasi Anti Bullying di aula. Dia mengungkapkan pentingnya menjadi orang yang menghargai temannya. “Ada hadist yang berpesan jangan sampai menjadi orang bangkrut dengan ibadah yang banyak tetapi pahalanya habis hanya karena memaki temannya,” bebernya.
Sementara itu, sosialisasi anti bullying disampaikan oleh dosen Hukum Keluarga Unisma, Shofiatul Jannah, M.HI. Shofi, sapaan akrabnya, menegaskan, sosialisasi ini membantu menambah pemahaman siswa mengenai jenis-jenis bullying, sehingga targetnya bisa melakukan gerakan madrasah anti bullying di MTsN Kota Batu. “Semua anak itu pada dasarnya tidak lahir dengan karakter bullying, untuk itu kita harus menciptakan lingkungan yang positif dengan pembiasaan baik,” tegas Shofi.
Dalam sosialisasi tersebut juga dikenalkan mengenai Gedsi yang berkaitan dengan kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial. Sebagai tenaga pendidik, guru memiliki peran mengenalkan jenis bullying selama berinteraksi di sekolah. Pasalnya, kini mulai ada kasus bullying terselubung karena pemahaman mereka yang kurang. “Setelah banyak berkomunikasi dengan siswa, ternyata mereka hanya memahami bullying sebatas perundungan dan penganiayaan, tetapi tidak tahu kalau memaki teman juga termasuk bullying.”
Maraknya penggunaan medsos juga memiliki pengaruh tersendiri, yang biasa dikenal dengan cyberbullying. Siswa yang cenderung tidak stabil dan mudah emosional juga mudah terpancing dengan berbagai postingan di medsos, sehingga yang awalnya hanya bercandaan bisa mengarah pada hal negatif.
“Saya setuju dengan penerapan regulasi di MTsN Kota Batu yang pemakaian hp-nya dikontrol oleh guru,” tambahnya. “Kiat utama mencegah bullying adalah menciptakan ekosistem positif dengan membuat kegiatan inovatif yang dapat memacu kreativitas siswa, sehingga tidak ada celah kosong untuk tindakan bullying.” (hms/dit)